~asSaLamUalAikum~

VIVA HISTORIA VIVA HISTORIA VIVA HISTORIA VIVA HISTORIA VIVA HISTIROA VIVA HISTORIA

Kamis, 03 April 2008

KONTROVERSI SUPERSEMAR

Bulan Maret kemarin, pakar telematika kita, Roy Suryo memplubikasikan penemuan barunya. Dia berhasil menemukan rekaman pidato kenegaraan Presiden Soekarno tanggal 17-8-1966. Rekaman pidato tersebut selama ini tersimpan di Arsip Nasional, Jakarta. Dalam pidato tersebut, Soekarno menjelaskan bahwa isi Supersemar bukan pengalihan kekuasaan akan tetapi perintah pengamanan jalannya pemerintahan.
Pada tanggal 11-3-1966, Jakarta dikepung oleh pasukan tidak dikenal. Soekarno kemudian melarikan diri ke Istana Bogor dengan helikopter. Pada malam harinya datang 3 perwira (Amir Machmud, Basuki Rachmat, dan M. Yusuf). Perwira-perwira tersebut diperintah oleh Soekarno untuk menyampaikan surat kepada Soeharto (Supersemar). Pada waktu itu, Soeharto pandai memanfatkan situasi dengan membelokkan isi surat tersebut sehingga dia dapat melakukan cub.
Dari penemuan itu, Roy Suryo menyimpulkan bahwa Supersemar yang kita kenal saat ini adalah palsu dan dia juga menyatakan bahwa Supersemar yang asli tidak akan ditemukan kembali.
Ada satu yang menjadi pertanyaan. Jika memang rekaman pidato Soekarno yang tersimpan di Arsip Nasional dapat menjadi bukti mengenai kepalsuan Supersemar dan kelicikan Soeharto, mengapa pada saat Soeharto masih berkuasa tidak melenyapkan rekaman pidato tersebut??

Tidak ada komentar: